Home » Adat » Asal Usul » Filosofi Baju Adat Papua dan Keterangannya
Filosofi Baju Adat Papua dan Keterangannya
Administrator
Add Comment
Adat, Asal Usul
Rabu, 02 September 2015
Baju Adat Papua - Papua, tanah kaya di timur Indonesia yang sangat
mempesona. Hasil bumi yang berlimpah, panorama alam yang indah mulai
dari kepulauan raja Ampat hingga pegunungan tinggi Jaya wijaya, serta
uniknya etnik budaya masyarakat aslinya, telah berhasil membuat ia
menjadi bagian Nusantara yang tak bisa dilupakan begitu saja. Ia telah
menjadi representasi keberagaman khasanah budaya bangsa yang penuh
keunikan dan mengundang decak kagum.
Salah satu keunikan budaya di tanah Papua yang dapat kita saksikan
hingga saat ini adalah tentang bagaimana suku-suku di sana bertahan
hidup, bagaimana mereka menyatu dengan alam dalam mencukupi sandang,
pangan, dan papannya, dan bagaimana mereka mencoba menjaga utuh dan
tegaknya tradisi nenek moyang mereka. [Baca Juga : Rumah Adat Indonesia]
Baju Adat Papua dan keterangannya
Dari sisi berbusana misalnya, kita dapat melihat bahwa suku-suku di
Papua hingga kini masih tetap mencoba mengenakan baju adat Papua sebagai
wujud pelestarian gaya berbusana para pendahulunya, meski arus
modernisasi terus menggerus tradisi mereka.
Baju Adat Papua
Bagi kita yang tinggal di belahan Indonesia Barat dan Tengah, melihat
bagaimana gaya berbusana suku Papua dengan pakaian adatnya, mungkin
hanya dapat kita lakukan saat menonton TV. Kita pun sering kali tak bisa
mengetahui secara lebih detail bagaimana baju adat Papua dibuat dan
dikenakan oleh mereka. Oleh karena itu, di kesempatan kali ini tim
Penulis Blog Kisah Asal Usul akan membawa kita mengenal hal tersebut
secara lebih dalam.
Model Baju Adat Papua
Baik pria maupun wanita Papua, secara umum keduanya mengunakan model
baju yang sama. Mereka menggunakan rok rumbai-rumbai yang terbuat dari
rajutan daun sagu sebagai bawahan dan penutup kepala berupa hiasan dari
rambut ijuk, bulu burung kasuari, dan anyaman daun sagu. Adapun pada
bagian atasan, orang-orang Papua pedalaman masih enggan mengenakan baju.
Untuk menutupi bagian dada, mereka biasanya akan mentato atau
menggambar tubuh mereka dengan motif-motif tertentu sebagai penyamar.
Baju Adat Papua
Koteka
Terlepas dari baju adat Papua jenis rok rumbai, para kaum pria pada
beberapa kesempatan juga akan mengenakan koteka. Koteka adalah penutup
kemaluan terbuat dari labu air yang diukir dengan motif-motif unik.
Koteka atau juga biasa disebut harim, hilon, atau bobbe adalah baju adat
Papua yang terkenal hingga seluruh penjuru dunia. Banyak para turis
asing yang tertarik untuk melihat pakaian adat satu ini. Pakaian ini
hanya berbentuk selongsong wadah “burung” yang diikatkan pada pinggang
hingga mengarah ke atas. Untuk ukuran koteka sendiri sebetulnya sangat
beragam, umumnya semakin tinggi kedudukan seorang laki-laki dalam
adatnya, ukuran koteka yang dikenakannya juga akan semakin besar.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/09/baju-adat-papua-dan-keterangannya.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/09/baju-adat-papua-dan-keterangannya.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.